Sabtu, 25 Januari 2014

MIGRASIIIII

Migrasi adalah suatu peristiwa perpindahan penduduk, dimana perpindahan itu adalah bertujuan untuk meningkatkan kebutuhan ekonomi. Migrasi ini merupakan masalah yang sangat serius untuk pemerintahan, karena dengan adanya perpindahan penduduk ini akan menjadikan kondisi sosial yang tidak baik. Atau dengan kata lain migrasi merupakan suatu dinamika yang menarik untuk terus dikaji dengan berbagai pendekatan yang terus dikembangkan untuk memperoleh data yang lebih akurat mengenai jumlah determinan migrasi yang terus meningkat. Pada umumnya migrasi di kembangkan di Indonesia karena faktor  ekonomi. Jumlah penduduk yang semakin meningkat di kota – kota besar yang tidak di iringi dengan tersedianya lapangan pekerjaan yang memadai membuat pemerintah harus membuat satu program yang terencana dan terstruktur dengan baik, seperti transmigrasi untuk memperkecil kesenjangan ekonomi dan meratakan jumlah penduduk ke semua wilayah yang produktif sehingga masyarakat bisa melanjutkan hidup dengan baik dan berkecukupan.
Faktor – faktor penyebab adanya migrasi, yaitu :
·      Faktor ekonomi
·      Faktor politik
·      Faktor sosiobudaya
·      Faktor pendidikan
·      Faktor keamanan
·      Faktor keselamatan.
Teori – teori migrasi pada umumnya mengemukakan tentang faktor – faktor ekonomi, dimana pendapat yang di peroleh didaerahnya merasa kurang, sehingga para migrant bermigrasi untuk pergi ke kota agar mendapatkan suatu kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya.

GENDER

KESIMPULAN DARI KURIKULUM BERWAWASAN GENDER
Kurikulum berwawasan gender adalah kurikulum yang inklusif yang mempertimbangkan kebutuhan, kepentingan, aspirasi peserta didik perempuan dan laki – laki secara seimbang dalam proses pembelajaran untuk mewujudkan tujuan sekolah atau lembaga.
Memperjuangkan kesetaraan bukanlah berarti mempertentangkan dua jenis kelamin, laki – laki dan perempuan, tetapi lebih kepada upaya membangun hubungan (relasi) yang setara dan kesempatan yang sama bagi laki-laki dan perempuan. Maka pendidikan yang ber-wawasan gender menjadi pilihan yang strategis. Langkah konkrit yang perlu segera diambil adalah merumuskan kebijakan gender dalam pendidikan nasional, antara lain dalam kurikulum sensitif gender. Model kurikulum integrasi kesetaraan gender yang dikembangkan dalam kurikulum pendidikan merupakan hal yang prinsip karena peserta didik diharapkan dapat memahami secara mendalam tentang pentingnya kesetaraan gender. Upaya inilah yang dimaksud dengan kesetaraan dan keadilan gender ( gender equity dan equality ).